Najis Mukhaffafah merupakan air kencing bayi lelaki yang hanya minum susu ibunya sahaja dan berumur tidak lebih daripada dua tahun. Najis Mutawassitah pula adalah selain daripada kedua-dua jenis najis di atas. Najis Mutawassitah adalah seperti air kencing, najis haiwan dan darah. (Lihat al-Fiqh al-Manhaji, 1/40-41) Cara membersihkan Najis

Meski muntah pada bayi umumnya adalah hal yang normal dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan, ada beberapa tanda muntah yang perlu diwaspadai dan bisa menjadi gejala dari kondisi yang lebih serius, antara lain: Muntahan bayi berwarna kuning kehijauan. Muntah diiringi dengan demam, pembengkakan perut, atau sakit perut yang parah.

Bangkai dari hewan yang darahnya tidak mengalir yang jatuh pada cairan seperti lalat, nyamuk, semut dengan syarat jatuh dengan sendirinya, tidak sampai merubah cairan tersebut. Baca juga: Sembilan Najis yang Dimaafkan
\n asi najis atau tidak
Namun begitu, para fuqaha’ berbeza pandangan ke atas bayi lelaki yang berumur di bawah dua tahun yang tidak makan sesuatu apa pun melainkan susu ibunya sendiri. Mazhab Imam Abu Hanifah dan Imam Malik menganggap tiada perbezaan di antara najis bayi lelaki dengan perempuan yang berumur dua tahun ke bawah yang tidak makan apa-apa melaikan susu ibu.
Jenis najis ini adalah yang paling berat dan membutuhkan penanganan khusus untuk menyucikannya. Yang termasuk ke dalam najis mughalladah adalah anjing, babi, dan darah. Apabila bagian tubuh atau pakaian tersentuh oleh babi, terkena air liur dari anjing, atau terkena darah baik secara sengaja atau pun tidak disengaja, maka termasuk dari najis berat.
Alasannya adalah sperma merupakan salah satu material terciptanya manusia. Jika mani najis, maka ada asumsi bahwa manusia itu juga najis. Selain itu, hal ini juga untuk mempermudah orang awam pada umumnya. Namun demikian, walaupun suci, tetap saja kita disunahkan untuk menghilangkannya terlebih dahulu apabila hendak melaksanakan ibadah.
AIR mani, wadi dan madzi adalah tiga cairan yang dikeluarkan dari kelamin pria. Meski ketiga cairan tersebut keluar dari tempat yang sama, namun hukumnya dalam Islam berbeda. “ Air mani dihukumkannya tidak najis, kalau wadi dan madzi hukumnya najis,” ujar ustadz Rizki Nugroho, pengajar Pondok Modern Nurul Hijrah, ketika hihubungi Okezone.
Najis adalah segala sesuatu yang tidak suci dan tidak boleh bersentuhan langsung dengan tubuh atau peralatan yang digunakan untuk ibadah. Rasulullah SAW berkata: Rasulullah SAW berkata: "Jika seorang hamba mengalami hadats kecil atau besar, maka cukup baginya untuk membasuh (bagian yang terkena najis) dengan air yang mengalir sebanyak tiga kali."
1XMxTOJ.
  • 03k3d7sh2k.pages.dev/3
  • 03k3d7sh2k.pages.dev/330
  • 03k3d7sh2k.pages.dev/49
  • 03k3d7sh2k.pages.dev/448
  • 03k3d7sh2k.pages.dev/181
  • 03k3d7sh2k.pages.dev/93
  • 03k3d7sh2k.pages.dev/337
  • 03k3d7sh2k.pages.dev/476
  • asi najis atau tidak