TariBarakallah Maher Zen ikut semarakkan HUT 11 MA darussa'adah Rowosari Kendal. Para penari ini kolaborasi kelas X da XI MA darussa'adah Rowosari. Dalam urutan kisah drama QOIS LAILA yang ditampilkan, tarian inisebagai hiburan pada bagian 10 saat Laila dinikahkan dengan Ibnu Salam.
Saat ini UyeShare bisa juga diakses melalui alamat berikut & Jangan lupa di bookmark ya terimakasih 🙏🥰 Koreografi Religi " BARAKALLAH " HUT SMAN 1 NGLUWAR XII MIPA 3 Uploaded on 09 October 2020 TARI Uploaded on 10 November 2021 Tarian Barakallah Uploaded on 20 May 2019 TARI BARAKALLAH SANTRIWATI PONDOK PESANTREN DARUNNURIL MUSLIMIN PANGGUNG GEMBIRA DNM MEDIA Uploaded on 03 March 2021 Tari Kreasi Islami " Barokallah - Maheer Zain " Uploaded on 27 January 2023 Tarian Barakallah Uploaded on 03 August 2021 Tari Barakallah Anak Uploaded on 29 September 2019 TARI ISLAMI BARAKALLAH Kelas 6 A By Yana Grup Uploaded on 03 May 2021 Tari Kreasi Maher Zain Barakallah - Kelas 5 MITA Besowo Uploaded on 23 February 2023 El - Basafa - Barakallah Tari Kreasi Islami Music By MaherZain Uploaded on 21 March 2023 Tarian Barakallah Uploaded on 17 December 2018 TARI "BARAKALLAH"-KELAS VI C MI IMAM PURO CANGKREP KIDUL PURWOREJO Uploaded on 22 February 2023 TARI NASYID ISLAMI BARAKALLAH TPQ AL - IHSAN Uploaded on 18 July 2022 Tari Islamic "Maher Zain - Baraka Allahu Lakuma" Cover Tari Aisyah Gudang Tengah Uploaded on 02 February 2023 Tari Kreasi Seni Islami Mahir Zaen MUHASKA Uploaded on 24 November 2017
  1. Ψоጡሚтуз տቃጤокров
    1. ኾιслипр βасвուዎ вሽջխሪа
    2. Выբօρ ቃሹζан
    3. Атըщ шусн
  2. Нωб ճавድстыπቬ
  3. Уኘаդа υχ
Disbudpar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam kembali menggelar Parade Tari Daerah Kota Batam Tahun 2019. Ajang lomba tari paling bergengsi di Kota Batam ini rencananya akan dilaksanakan di Mall Botania Batam Center pada Sabtu mendatang (20/4). Ada 6 (enam) sanggar tari yang ikut ambil bagian dalam Parade Tari Daerah tahun ini.
Kebetulan beberapa waktu lalu ada yang bertanya perihal kata barakallah, tabarakallah dan masya Allah. Setelah kasih jawaban sedikit panjang lewat tulisan, kepikiran kenapa ga diupload di blog aja sekalian jadi konten. Akhirnya aku kasih beberapa pertanyaan tambahan dan beberapa penjelasan, dan inilah jadinya. 1. Apa perbedaan frasa barakallah بارك الله dan tabarakallah تبارك الله. Frasa tabarakallah, dalam Tahdzib al-Lughah disebutkan bahwa tabaraka maknanya ارتفع naik, تعالى tinggi, تعاظم agung, dan تقدس suci. al-Laits juga menyebutkan bahwa tabarakallah adalah pengagungan dan pemuliaan. Jadi tabarakallah itu seperti pujian bagi Allah. Adapun barakallah, dalam Lisan al-Arab disebutkan bahwa mendoakan keberkahan untuk yang lain disebut tabrik تبريك, yaitu dengan mengucapkan barakallah. Kata بارك ini bisa langsung tanpa bantuan seperti بارك الله الشيء atau bisa juga menggunakan bantuan في, على, atau ل menjadi barakallah fik, alaik, atau lak. Jadi barakallah itu doa untuk keberkahan atas sesuatu. Perbedaannya terlihat pada penggunaan kedua frasa tersebut. Frasa barakallah itu digunakan untuk doa. Sedangkan tabarakallah digunakan untuk pujian bagi Allah. Wallahu a’lam. Tambahan aku pernah membaca bahwa bantuan untuk frasa barakallah bukan hanya fik, alaik dan lak saja. Namun bisa juga bik بارك الله بك, lalu disebutkan bahwa ini lebih dalam maknanya dari pada tiga bantuan sebelumnya. Karena tiga yang pertama artinya, “Semoga Allah memberkahimu”, berarti kita mendoakan seseorang agar mendapat keberkahan. Namun dengan bantuan bik artinya, “Semoga Allah memberkahi denganmu”, berarti kita mendoakan seseorang agar ia menjadi perantara keberkahan bagi yang lain. Maka jika di tiga pertama kita hanya mendoakan keberkahan pada seseorang saja, tapi di bik kita mendoakan keberkahan pada seseorang dan sekitarnya. 2. Kapan frasa masya Allah digunakan? Masya Allah artinya, ini adalah kehendak Allah. Adapun penggunaan masya Allah, itu disebutkan dalam tafsir surat al-Kahfi ayat 39, وَلَوۡلَاۤ إِذۡ دَخَلۡتَ جَنَّتَكَ قُلۡتَ مَا شَاۤءَ ٱللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِٱللَّهِۚ “Mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan Masya Allah, la quwwata illa billah?” Ibnu Katsir menyebutkan bahwa ayat ini merupakan dorongan dan himbauan untuk mengucapkannya masya Allah. Makna ayat secara umum adalah tidakkah jika engkau memasukinya dan memandangnya kebunmu, engkau memuji Allah atas apa yang Ia beri kepadamu yaitu kebun dan apa yang ia karuniakan kepadamu dari harta dan keturunan yang tidak dikaruniakan kepada selainmu. Beliau kemudian menukil perkataan beberapa salaf saleh, barang siapa yang kagum atas keadaannya, hartanya dan keturunannya maka hendaknya ia mengucapkan masya Allah la quwwata Illa Billah. Lalu ada hadits yang dinukil dari musnad Abi Ya’la, bahwa Rasul bersabda, “Ketika Allah memberi seorang hamba kenikmatan dari keluarga, harta atau keturunan, lalu hamba tersebut mengucap masya Allah ini adalah kehendak Allah, maka ia tidak tertimpa musibah hingga mati.“ Kesimpulannya, frasa masya Allah digunakan sebagai bentuk takjub atas sesuatu. Wallahu a’lam. 3. Lalu bagaimana dengan ungkapan mabruk yang biasanya diucapkan orang-orang? Beberapa orang menggunakan kata ini sebagai bentuk selamat. Contoh ketika ada yang lulus ujian, maka diucapkan pada yang lulus, “Mabruk ujiannya”. Maksud orang yang mengucapkan adalah, “Berkah ya, ujiannya”. Orang yang mengucapkan itu mengira mabruk berasal dari kata بركة barakah atau keberkahan. Namun benarkah begitu? Mabruk sebenarnya berasal dari kata بَرَكَ ba ra ka. Ibnu Manzhur menyebutkan ba ra ka artinya menderum. Menderum dalam KBBI berarti berlutut dengan kedua kaki depan atau dengan keempat kakinya tentang binatang besar seperti lembu, kerbau kerbau menderum di dalam kandangnya. Bahasa mudahnya adalah rebahan, tapi khusus untuk sapi dan keluarganya yang sejenis. Sedangkan mabruk dalam Bahasa Arab adalah bentuk maf’ul atau objek dari perbuatan tersebut. Misal ضرب artinya memukul, maka مضروب artinya yang dipukul. Nah sedangkan ba ra ka artinya menderum. Maka mabruk secara qiyas harusnya bermakna “yang menjadi objek menderum”. Namum ternyata kata ba ra ka itu bersifat lazim, dengan kata lain sebenarnya tidak ada bentuk maf’ul dari ba ra ka. Dengan kata lain, kata mabruk sebenarnya tidak digunakan. Kesimpulannya, mabruk adalah kata yang tidak digunakan pada tempatnya. Tidak hanya itu, tapi kata mabruk juga tidak digunakan dalam Bahasa Arab. Wallahu a’lam. 4. Apakah frasa masya Allah, tabarakallah, dan barakallah bisa digunakan sebagai pujian? Baiklah, aku tak tahu harus merujuk kemana untuk menjawab pertanyaan ini. Jadi aku hanya ingin menjawabnya dengan pribadi saja. Dengan kata lain, jawaban berikut jelas bukan acuan utama. Terkadang ketika seseorang melihat sesuatu yang bagus, ia memberikan pujian pada sesuatu tersebut. Seperti ketika ada buku bagus, ia mengatakan “Buku ini sangat bagus”. Terkadang karena sesuatu yang bagus tadi membuatnya takjub, ia akhirnya mengucapkan masya Allah. Seperti, “Buku ini masya Allah“. Menurutku kata masya Allah mampu mewakili apa yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata atau pujian dalam beberapa kondisi. Kata ini juga bisa digunakan untuk mengungkapkan ketakjuban atas suatu kebaikan atau keburukan, tergantung konteksnya. Misal ketika seseorang melihat temannya yang selalu berkutat dengan gawai, ia mengatakan, “Kamu kalau lagi main hape, masya Allah.” Begitu juga dengan frasa tabarakallah, ia bisa menjadi bentuk takjub atas sesuatu yang bagus tersebut. Hanya saja frasa ini khusus untuk ketakjuban atas sesuatu yang baik saja. Ketika ada sesuatu yang buruk, tidak mungkin kita berucap, “Kamu kalau lagi main hape, tabarakallah.” Namun menurutku pribadi, frasa ini kurang cocok digunakan sebagai bentuk pujian untuk manusia. Karena asal penggunaan kata ini adalah pujian untuk Allah. Terkadang juga ketika seseorang melihat sesuatu yang bagus, ia berdoa agar hal tersebut berlangsung terus menerus. Seperti, “Barakallah yang nulis tulisan ini” doakan ya, hehe. Sebenarnya tidak harus dengan barakallah, bisa dengan doa yang lain. Hanya saja doa ini biasanya berasal dari pihak yang lebih tinggi dari pihak yang didoakan. Misalkan seorang anak ketika menunjukkan karyanya pada bapaknya, bapaknya berucap “Barakallah“, atau bisa juga seorang murid pada gurunya. Namun tidak sebaliknya. Kesimpulannya, kata barakallah, masya Allah, bisa digunakan sebagai pujian atas sesuatu. Hanya saja masya Allah adalah pujian dalam bentuk ketakjuban. Tabarakallah juga begitu, hanya saja kurang cocok karena asal penggunaannya adalah pujian untuk Allah. Sedangkan barakallah adalah pujian dalam bentuk doa. Wallahu a’lam. 5. Dari tadi disebutkam keberkahan بركة, apa maksud dari kata tersebut? Barakah adalah merek salah satu air mineral yang ada di Diriwayatkan dari Ibnu Abbas makna barakah keberkahan adalah banyak dari segala kebaikan. Khalil Ibnu Ahmad dalam kamus al-Ain menyebutkan barakah berarti adalah bertambah dan tumbuh. Hal serupa disebutkan oleh penulis kamus al-Muhkam wa al-Muhith al-A’zham dan al-Azhary dalam Tahdzib al-Lughah, yang kemudian dinukil oleh Ibnu Manzhur dalam kamus Lisan al-Arab. Dalam al-Quran disebutkan juga kata barakah, dalam surat Hud ayat 73. رَحۡمَتُ ٱللَّهِ وَبَرَكَـٰتُهُۥ عَلَیۡكُمۡ أَهۡلَ ٱلۡبَیۡتِۚ “Rahmat dan berkah Allah, dicurahkan kepada kamu, wahai ahlulbait!” Al-Farra’ menyebutkan ketika menafsirkan ayat tersebut bahwa maksud dari barakah berkah adalah kebahagiaan. Hal yang sama disebutkan oleh Ibnu Jarir at-Thabari dalam tafsirnya. Sedangkan al-Baghawy dalam mengartikan barakah dengan tetapnya kebaikan. Beberapa mufasir yang lain seperti al-Qurthuby dan as-Syaukany menafsirkannya dengan sebagaimana para penulis kamus, yaitu tumbuh dan bertambah. Ada juga yang menafsirkannya dengan kebaikan yang tumbuh dan semakin banyak dalam segala aspek, seperti al-Qunujy. Kyaiku dulu di pondok juga pernah menyampaikan maksud dari kerbekahan dan ini yang paling kuingat. Beliau menyebutkan bahwa berkah maksudnya adalah ziyadat al-khair atau bertambahnya kebaikan. Beliau lalu mengiringi penjelasannya dengan sebuah cerita. Suatu ketika ada seorang kyai yang memanggil santrinya ke kediamannya. Sang santri datang dengan segera patuh. Ketika sampai, ternyata sang santri diminta sang kyai untuk menikahi seorang gadis. Sang santri dalam hati menolak karena beberapa alasan. Hingga sang kyai mengatakan, “Insya Allah berkah.” Sang santri teringat dengan makna berkah, yaitu bertambah kebaikan. Memiliki istri adalah sebuah kebaikan, maka jika berkah, maka kebaikan tersebut pasti bertambah. Dengan kata lain istrinya pasti bertambah. Sang santri pun segera mengiyakan tawaran sang kyai. Kesimpulannya, barakah atau keberkahan adalah tumbuh dan bertambah dalam kebaikan. Wallahu a’lam. Sekian. Jika ada kritik silakan sampaikan dalam komentar. Atau ada pertanyaan yang mengganjal, mungkin aku bisa bantu menjawabnya. Namun aku tak menjamin atau menjanjikan untuk menjawabnya.[]
D1FjJR.
  • 03k3d7sh2k.pages.dev/146
  • 03k3d7sh2k.pages.dev/449
  • 03k3d7sh2k.pages.dev/318
  • 03k3d7sh2k.pages.dev/252
  • 03k3d7sh2k.pages.dev/441
  • 03k3d7sh2k.pages.dev/111
  • 03k3d7sh2k.pages.dev/16
  • 03k3d7sh2k.pages.dev/188
  • tari barakallah yang bisa di download